Tanjungpinang, KepriDays.co.id – Masalah penempatan tempat duduk yang dialami Tokoh Sentral Pejuang Pembentukan Provinsi Kepri Huzrin Hood saat Pelantikan DPRD Kepri masih berlanjut.
Badan Pekerja Pembentukan Provinsi Kepri (BP3KR) meminta Sekretaris Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (Sekwan) Provinsi Kepri Hamidi membuat pernyataan maaf di seluruh media cetak dan elektronik.
Ketua Umum BP3KR Huzrin Hood mengatakan bahwa pihaknya telah mendatangi DPRD Kepri, Senin (16/9/19) kemarin yang diterima oleh Ketua Sementara DPRD Kepri, Lis Darmansyah.
“Kawan-kawan datangi DPRD Kepri kemarin untuk menyampaikan beberapa tuntutan,” ujar Huzrin, Selasa (17/919) saat konferensi pers di salah satu kedai kopi di Tanjungpinang.
Adapun tuntutannya yang pertama diharapkan tiga hari berturut-turut Sekwan membuat pernyataan maaf diseluruh media cetak dan elektroni.
Selain itu, Sekwan diganti karena dianggap yang paling bertanggungjawab pada peristiwa yang tidak mengenakan pada saat pelantikan DPRD Kepri yang lalu.
“Saya kira ini menjadi catatan bagi DPRD, karena sejak awal pemerintahan kami BP3KR tetap memberikan masukan-masukan ke DPRD, tapi kita melihat pada saat pelantikan itu ada semacam tidak peduli. Oleh karena itu lah, BP3KR perlu mengambil sikap,” ucapnya.
Di tempat yang sama, Korlap BP3KR perwakilan Kabupaten Karimun, Ramban menambahkan, bahwa kehadiran yang dilakukan oleh pihaknya itu kemarin tujuan menyampaikan sikap. Ada sekitar 30 orang perwakilan BP3KR Karimun dan Tanjungpinang.
“Kehadiran kami di DPRD Kepri kemarin itu karena tergugah atas informasi yang kami dapat dari media baik cetak dan eloktronik. Yang mana, informasi itu sangat menyedihkan dan sangat mengharukan bahwasannya pelecehan terhadap Ketua Umum BP3KR,” katanya.
Hari ini, lanjutnya, pihaknya menegaskan kembali agar pernyataan sikap yang disampaikan kepada DPRD Kepri maupun Pemerintah Kepri agar dilakukan.
Pada kesempatan itu pihaknya, menegaskan lagi pernyataan sikap yang telah disampaikan kemarin agar Sekwan yang telah melakukan pelecehan ini untuk segera meminta maaf di media cetak maupun elektronik selama tiga hari berturut-turut.
“Kami tunggu sampai tanggal 22 September 2019 ini. Seandainya itu tidak terjadi maka kami akan mengerahkan massa yang lebih besar lagi se Kepri,” ucapnya lagi.
Sebelumnya saat pelantikan DPRD Kepri baru-baru ini, Huzrin Hood tidak diberikan tempat duduk di VVIP. Dia yang saat ini berada di deretan kursi VVIP bersama Plt Gubernur Kepri, justru digiring protokol ke kursi tribun D. Hal itu dianggap sebagai bentuk pelecahan terhadap tokoh Pejuang Pembentukan Provinsi Kepri.
Wartawan: Amri
Editor: Roni