Heboh Selisih Harga Sembako Murah, Ini Penjelasan Kepala Disperdagin Tanjungpinang

Tanjungpinang, KepriDays.co.id – Harga paket Sembako murah yang digelar Pemerintah Kota (Pemko) Tanjungpinang melalui Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) Kota Tanjungpinang menjadi perbincangan di kalangan masyarakat. Pasalnya, harga paket sembako tersebut dinilai terlalu mahal bila dibandingkan dengan harga jual pasar.

Meskipun masyarakat membelinya dengan harga subsidi. Namun masyarakat menanyakan mengapa sebelum di subsidi harga sembako lebih mahal dari harga jual pasar.

Menanggapi selisih harga paket Sembako itu, Kepala Disperdagin Kota Tanjungpinang, Ahmad Yani menjelaskan, kegiatan ini merupakan kegiatan rutin tahunan yang dilaksanakan dengan mekanisme lelang umum melalui Unit Pelaksana Pelelangan, sehingga yang mengadakan barang kebutuhan pokok tersebut adalah pihak penyedia.

“Harga pasar sebesar Rp.123 ribu sudah termasuk pajak, biaya overhead berupa pengepakan dan pendistribusian, dan keuntungan berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018,” ujar Yani, Rabu (6/5/2020).

Selain itu, jumlah itu juga termasuk biaya angkut ke-19 titik penjualan se-Kota Tanjungpinang, dan dengan pertimbangan telur merupakan produk hewani yang tidak tersedia dalam stok yang banyak dalam 1 hari sehingga di butuhkan pengantaran lebih dari 1 kali pada setiap titik penjualan.

Jumlah paket yang tersedia sebanyak 12.696 paket. Harga yang berlaku di pasar sebesar Rp123 ribu per paket, subsidi Pemko Tanjungpinang sebesar Rp63 ribu per paket.

“Sehingga, harga jual kepada masyarakat seharga Rp60 ribu, dengan rincian gula pasir 2 Kg, tepung terigu 2 Kg, minyak goreng 1 Liter dan telur ayam 30 butir,” paparnya.

Untuk sasaran dari kegiatan ini adalah masyarakat se-Kota Tanjungpinang, terutama masyarakat yang ekonominya menengah kebawah sebanyak 12.969 Kepala Keluarga (KK) dengan tempat pendistribusian atau penjualan di kantor Disperdagin dan di 18 Kelurahan se Tanjungpinang. 

Adapun paket sembako murah yang didistribusikan di empat Kecamatan se Kota Tanjungpinang yakni Kecamatan Tanjungpinang Barat sebanyak 1.616 paket, Kecamatan Tanjungpinang Kota sebanyak 689 paket, Kecamatan Tanjungpinang Timur sebanyak 3.159 paket dan Kecamatan Bukit Bestari sebanyak 2.232 paket.

“Sementara di kantor Disperdagin Tanjungpinang sebanyak 3.788 paket untuk penjualan dan juga sebagai baffer stock jika kelurahan masih memerlukan,” katanya.

Dia juga menjelaskan bahwa pasar murah ini merupakan kegiatan rutin tahunan yang tujuannya untuk menstabilkan harga barang kebutuhan pokok menjelang hari raya Idul Fitri yang selalu mengalami kenaikan.

“Melalui pasar murah ini, kita berupaya agar tidak terjadi lonjakan harga bahan pokok menjelang lebaran, agar masyarakat bisa mendapatkan harga lebih murah dari harga pasar,” ungkapnya menjelaskan.

Sebelumnya, Pemko Tanjungpinang melalui Disperdagin Kota Tanjungpinang mulai menjual Sembako murah menjelang Hari Raya Idul Fitri 1441 H pada, Senin 4/5/2020) kemarin.

Warga masyarakat Tanjungpinang yang ingin membeli kebutuhan lebaran dengan harga murah bisa langsung datang ke kantor kelurahan terdekat dan Disperdagin Kota Tanjungpinang dengan membawa Kartu Tanda Penduduk (KTP).

Wartawan: Amri
Editor: Ikhwan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *