Tanjungpinang, KepriDays.co.id – Destinasi Wisata Pulau Penyengat sudah terkenal dengan wisata religi dan sejarah Melayu. Namun ada satu sensasi yang buat pengunjung ingin terus datang ke Pulau bersejarah ini.
Yaitu naik Pompong dan Bentor. Sebelum ke Pulau Penyengat, siapapun orangnya pasti harus menaiki moda transportasi laut jenis kapal sampan bermesin yang dinamai Pompong oleh masyarakat Kepri.
Pengalaman naik pompong bagi wisatawan akan sangat mengasikan dan hal yang tak akan terlupakan, terlebih bagi wisatawan yang pertama kali naik pompong.
Wisatawan juga tidak perlu khawatir dan takut, karena alat keselamatan telah disiapkan oleh tekong atau orang yang mengemudikan kapal tersebut, selain itu terkait keselamatan penumpang ada pengawasan dari pihak berwenang yang rutin mengecek.
Pompong ini akan menyebrangi laut yang memisahkan antara Kota Tanjungpinang dengan Pulau Penyengat yang jaraknya sepanjang 1,8 kilo meter.
Pompong akan melaju sekitar 10 hingga 15 menit untuk menuju Penyengat, dan penumpang akan duduk saling membelakangi ada juga tempat duduknya saling hadap-hadapan yang mengarah ke bagian depan maupun ke samping sambil menikmati kiri kanan laut sepanjang perjalanan.
Sebelum wisatawan akan naik pompong di pelabuhan khusus di Pelantar Kuning yang dibangun di dekat Pelabuhan Internasional Sri Bintan Pura (SBP) Tanjungpinang.
Sesampainya di Pelantar Pulau Penyengat wisatawan akan disuguhkan dengan beraneka ragam kuliner cemilan khas Melayu dari mulai Otak-otak, Deram-deram, Tepung Gomak, Keripik Pisang dan Singkong juga makanan lainnya yang tersaji di sepanjang pelantar menuju Masjid Raya Sultan Riau.
Setelah puas menikmati dan mengamati keindahan dan bila sempat melaksanakan sholat sunah dan wajib di Masjid Raya Sultan Riau, wisatawan selanjutnya bisa berkeliling dengan Bentor (Becak Motor).
Dengan Bentor, Wisatawan akan mendapatkan guide sendiri mengelilingi Pulau Penyengat dengan tarif sebesar Rp40 ribu.
Biasanya sesekali Bentor berhenti untuk melihat kompleks Istana Kantor yang masih berdiri kokoh, singgah di Benteng yang berada di atas bukit, serta melihat Balai Adat Melayu Kepulauan Riau sekaligus melihat sumur peninggalan yang masih digunakan sampai saat ini.
Pengemudi bentor juga akan mengantar wisatawan untuk berjiarah ke makam-makam para Yang Di Pertuan Muda Kerajaan Johor-Pahang-Riau-Lingga, dua diantaranya yaitu makam dari Pahlawan Nasional Raja Haji Fisabilillah dan Raja Ali Haji (Bapak Bahasa).
Setelah selesai berkeliling pulau dengan menggunakan Bentor, tentu keseruan yang tidak terlupakan itu membuat ingin datang lagi ke Pulau Penyengat.
Nani yang mengaku berasal dari Tanjungbatu, Tanjungbalai Karimun yang tengah mengunjungi keluarganya di Tanjungpinang mengaku merasa senang dengan perjalanan wisata di Pulau Penyengat.
“Saya baru pertama kali ke Penyengat ini termasuk masuk ke dalam masjid ini, walau sebenarnya saya sudah beberapa kali ke Tanjungpjnang,” katanya, Sabtu (18/3/2023) lalu.
Ia juga mengaku baru pertama kali naik pompong dan ternyata menyenangkan walau naik kapal secara berdesakan dan sempat terciprat air laut.
Begitu juga saat naik bentor berkeliling di Pulau Penyengat sangat menyenangkan dan begitu berkesan dan tentunya tidak akan terlupakan.
“Saya jadi tau semua apa yang ada di pulau bersejarah ini. Dan tentunya sangat berkesan dan bila ada waktu lagi ke Tanjungpinanv akan datang lagi ke Penyengat,” ujarnya.
Sebelumnya Gubernur Kepri Ansar Ahmad menegaskan bila ingin memajukan pariwisata tentunya harus didukung dengan perbaikan infrastruktur dan juga sarana transportasi darat dan laut yang memadai dan layak.
“Bila transportasi menuju objek wisata baik, maka otomatis akan berdampak juga terhadap kunjungi wisatawan dan tentunya akan berimbas meningkatnya perelomomian masyrakat kita,” katanya.
Sementara Plt Kadis Pariwisata Kepri Heri Mocrizal mengatakan, bahwa Pompong dan Bentor selalu di cek oleh pihak terkait kelayakan digunakan wisatawan. Karena ini merupakan transportasi khusus untuk ke Penyengat dan saat di Pulau Penyengat.
“Memang sangat seru menaiki Pompong, apalagi pertama kali. Wisatawan akan melihat langsung dari dekat laut biru menuju pulau penyengat. Kadang air ombak menyirami percikan air yang membuat basah. Disitu keseruannya yang buat wisatawan kembali mencoba datang ke Penyengat,” ucapnya.
Wartawan: Sutana
Editor: Roni