Kepri, KepriDays.co.id – Hari raya Idul Fitri 1444 Hijriah / 2023 Masehi menjadi momentum yang pas untuk melakukan wisata religi ke Pulau Penyengat khususnya bagi umat Islam dengan mengunjungi Masjid Raya Sultan Riau Penyengat, jiarah ke makam-makam yang di keramatkan serta bangunan sejarah yang masih terjaga dengan baik.
Pantauan di lokasi sejak hari pertama Idul Fitri ini terlihat sudah banyak masyarakat yang mengunjungi Penyengat untuk berwisata, dan puncak keramaian terlihat pada hari kedua Idul Fitri yang bertepatan pada hari Minggu (23/4/2023), bahkan di hari raya ketiga masyarakat juga masih ramai memadati Pulau Penyengat.
Bahkan antrian panjang masyrakat yang akan berkunjung ke Pulau Penyengat sudah terjadi sejak di Pelantar di Tanjungpinang. Hal tersebut karena masyarakat harus menunggu antrian untuk naik ke pompong (kapal pengangkut penumpang) yang akan mengantar ke Pulau Penyengat.
Wisatawan selain memadati Masjid Raya Sultan Riau Penyengat, terlihat juga berjiarah dan berdoa di makam-makam tokoh kerajaan yang juga pahlawan nasional.
Tak kalah ramai wisatawan yang berkunjung ke Masjid Raya Sultan Riau Penyengat, di Balai Adat yang jaraknya paling ujung lokasi tujuan wisata di Penyengat di padati pengujung hingga meluber ke luar bangunan.
Di Balai Adat ini pengunjung dapat melihat berbagai koleksi dari bentuk pakaian adat, singgah sana raja (pelaminan pengantin) pusaka-pusaka kerajaan hingga sumur tua yang berada persis di bawah bangunan utama Balai Adat tersebut.
Bukan itu saja, disekitar masjid tepatnya di pelataran lapangan masjid banyak penjual suvenir dengan beragam kerajinan yang unik dan menarik yang tentunya menjadi buruan wisatawan yang datang.
“Iya kami harus lama ngantri giliran naik pompong di Pelantar Penyengat di Tanjungpinang ini, karena jumlah pompong tidak sebanding dengan jumlah pengunjung yang akan menyebrang,” kata Irsyad yang mengaku warga Tanjung Uban, Bintan, Minggu (23/4/2023).
Irsyad mengaku berkunjung ke Penyengat ini bukan sendirian melainkan membawa kelurga besarnya berjumlah lima orang.
Dirinya sengaja berkunjung ke Penyengat di hari kedua mengingat di hari kedua lebih santai, sementara hari raya pertama dimanfatkan untuk halal bihalal dan bersilaturahmi dengan keluarga, saudara dan tetangga lainnya.
“Hari pertama banyak yang datang ke rumah untuk berlebaran. Kami juga mengunjungi orang tua dan saudara. Baru hari kedua ini kami berwisata keluar rumah namun tentunya wisata agama karena momennya Hari Raya Idul Fitri,” tuturnya.
Sama halnya dengan Rini berasal dari Kota Batam, dirinya juga datang bersama keluarga besarnya mengaku sengaja berkunjung ke Penyengat pada hari kedua Idul Fitri selain menjumpai saudara untuk bersilaturahmi juga sengaja menjadwalkan untuk berjiarah ke Penyengat.
“Hari pertama raya di rumah di Batam lah. Hari kedua sengaja mengunjungi saudara di Tanjungpinang sekaligus menjadwalkan berwisata ke Penyengat dan ini merupakan pertama kali datang di hari raya. Biasanya bila datang ke sini hari libur biasa,” katanya.
“Wah luar biasa ramainnya ya, sekarang Penyengat sudah berubah lebih tertata rapih dan indah banyak perubahan lah. Jadi betah di sini ya, dan kami juga puas dengan aneka makanan dan kuliner yang dijajakan penjual untuk oleh-oleh,” ujarnya.
Sementara salah seorang penambang (pengemudi kapal) Pompong Yajid mengaku sejak hari pertama Idul Fitri sudah banyak pengunjung yang berwisata ke Penyengat.
“Mulai rame pengunjung hari pertama raya dari jam 13 Wib. Ada yang mememang mau berkunjung kw sudara di Penyengat ada juga yang sengaja untuk berwisata,” katanya.
Ia mengaku hari pertama bisa melayani 6 bahkan 7 trip. Sementara hari kedua lebaran nyampe 10 hingga ada yang 11 trip.
“Lumayan rame lah, kan banyak pengunjung ke Penyengat,” ujarnya.
Begitu juga jasa transportasi becak keliling di Penyengat, biasa perhari hanya dapat pelanggan untuk berkeliling hanya 4 trip, saat lebaran pertama hingga lebaran ketiga bisa melayani sampai 10 trip.
Tentunya hal ini menjadi berkah tersendiri bagi pelaku usaha baik jasa transportasi, kuliner dan juga suvenir yang tentunya masyarakat Penyengat.
Selain itu masyarakat atau wisatawan juga merasa puas berkunjung ke Penyengat, dengan perubahan yang telah dilakukan pemerintah dengan menata sarana dan fasilitas yang lebih baik sehingga Pulau Penyengat lebih rapih, cantik dan indah.
Sedangkan Plt. Kadispar Kepri, Hery Mochrizal membenarkan, bahwa hari besar keagamaan seperti Idul Fitri memang menjadi momen bagi masyarakat Kepri berkunjung ke destinasi wisata religi Pulau Penyengat. Apalagi ada yang memang niatnya ziarah dan ada juga yang sekedar berliburan.
“Ini memang momen Idul Fitri. Sudah menjadi rutinitas warga Kepri ada yang berkunjung ke destinasi religi Pulau Penyengat. Mudah-mudahan ini menjadi kebangkitan pariwisata kita setelah dihantam badai covid-19,” katanya.
Wartawan: Sutana
Editor: Roni