Tanjungpinang, KepriDays.co.id – Ketua Komisi II DPRD Kepulauan Riau (Kepri), Wahyu Wahyudin meminta Pemprov Kepri dan pemerintah Kabupaten/Kota dapat mengantisipasi kenaikan harga bahan pangan kebutuhan masyarakat menjelang Ramadhan 1445 Hijriah/2024.
Wahyu menegaskan, saat hari raya keagamaan, permintaan bahan pangan akan meningkat, sehingga harga rentan meroket naik. Selain bahan pangan, harga juga akan mengalami kenaikan pada komoditi pakaian jadi.
“Stok terbatas, sementara permintaan meningkat karena konsumsi masyarakat yang meningkat saat bulan puasa,” katanya, dalam siaran tertulisnya yang diterima media ini, Kamis (07/03/2024).
Politisi PKS itu menerangkan, kenaikan harga juga bisa disebabkan kenaikan harga produksi. Praktek menimbun bahan pokok oleh orang yang tidak bertanggung jawab juga perlu diwaspadai demi memastikan ketersediaan bahan pokok di pasaran.
“Cuaca, kenaikan tarif pajak, nilai tukar mata uang, pengaruh global juga bisa memicu kenaikan harga,” jelasnya.
Ia pun mendorong Pemprov Kepri untuk meningkatkan koordinasi dengan stakeholder terkait dalam menjaga pasokan dan stabilitas harga bahan pokok menjelang Ramadhan 1445 ini. Ia juga mengimbau masyarakat untuk fokus beribadah dan tetap hidup sederhana dengan tidak berbelanja berlebihan.
“Kerjasama antar seluruh pihak sangat diharapkan agar masyarakat sejahtera dan tidak terjadi panic buying,” tambahnya.
Terpisah Kepala Disperindag Kepri, Aries Fariandi menuturkan, harga beras dan cabai di Kepri sudah mulai melandai berkat intervensi pasar yang dilakukan oleh pemerintah.
Menurutnya, saat ini harga beras premium dibanderol Rp14.700, tertinggi di Natuna Rp18 ribu per kg. Sementara cabai Rp86 ribu, tertinggi di Anambas Rp120 ribu per kg.
“Upaya pemerintah sudah mulai membuahkan hasil, saat ini harga beras dan cabai sudah mulai turun,” katanya.
Aries memastikan, stok beras dan cabai cukup memenuhi kebutuhan saat bulan Ramadhan dan Idul Fitri 1445 H nanti.
“InsyaAllah stok bahan pokok kita mencukupi sampai lebaran nanti,” ujarnya.
Aries menambahkan, kenaikan harga komoditi daging ayam, sapi, telur, tepung terigu, minyak goreng, gula dan sayur-sayuran juga perlu diwaspadai. Para pelaku usaha pun diminta untuk menambah stok namun tidak melakukan penimbunan atau spekulasi harga.
“Kami minta pelaku usaha untuk menambah pasokannya menjelang Idul Fitri 1445 H,” pintanya.
Aries menambahkan, Satgas Pangan akan melakukan pengawasan terhadap penimbunan bahan pokok dan spekulan. Ia menegaskan akan ada tindakan hukum terhadap pelaku penimbunan bahan pokok dan yang menjual diatas harga eceran tertinggi atau HET.
“Ini untuk membangun sinergi bersama seluruh stakeholder memastikan ketersediaan bahan pokok, kelancaran distribusi, dan kestabilan harga,” jelasnya lagi.
Wartawan: Sutana
Editor: Roni