Batam, KepriDays.co.id – Sebuah pengakuan tulus disampaikan seorang warga Kota Batam yang juga sebagai Ustadz, terkait program yang telah dilaksanakan Pemprov Kepri di bawah kepemimpinan Ansar Ahmad.
“Saya tidak kenal baik dengan Pak Ansar, tapi demi Allah saya bersaksi saat ini, saya ingin mengatakan bahwa program yang telah disampaikan beliau itu adalah benar adanya,” kata Ustadz Sodiq, warga Batam, Rabu (30/10/2024) beberapa waktu lalu.
Bahkan kesaksian itu disampaikan langsung dihadapan Ansar Ahmad serta ratusan warga yang hadir dalam kampanye dialogis bersama Calon Gubernur Kepri nomor urut 1 di Lapangan Sepakbola Tanjungriau, Sekupang, Batam.
“Empat bulan saya merasakan program beliau selama di Jakarta,” katanya.
Diketahui selama empat bulan itu, Ustadz Sodiq berada di rumah singgah dibangun Pemprov Kepri setelah ia menjalani operasi tumor di rumah sakit yang ada di Jakarta.
“Ini tentu berkat Allah SWT, namun juga berkat bantuan Pak Ansar Gubernur kita,” tambah Sodiq sambil menitikan air mata.
Dalam kesempatan itu Sodiq menyatakan, dengan sengaja mengungkapkan itu bukan sebagai bentuk sanjungan, tetapi kenyataan dari apa yang disampaikan Ansar Ahamd dalam banyak kesempatan. Dia juga memberi kesaksian jika Ansar Ahmad sangat mementingkan masyarakat.
“Ruangan yang semestinya dijadikan sebagai tempat Pak Gubernur beristirahat, justru dibentuk menjadi kamar-kamar untuk pasien, warga Kepri yang berobat di Jakarta,” katanya lagi.
Sodiq juga memberi kesaksian jika pelayanan rumah singgah di Jakarta sangat prima. “Mulai dari bandara sampai ke rumah singgah, tidak dituntut biaya sepeserpun dari kami,” tambahnya.
Demikian pula fasilitas yang ada di rumah singgah. Bayangan diringa, rumah singgah seperti kos-kos biasa. Tapi ternyata seperti hotel bintang tiga. Full AC lengkap dengan fasilitas seperti hotel.
“Ini harus saya sampaikan. Menarik rasanya, kita yang hadir untuk sama-sama teguhkan hati. Kita percaya dengan keseriusan Pak Ansar. Saya bersaksi, demi Allah, beliaulah pemimpin yang ideal. Yang taat kepada Allah,” pungkasnya lagi.
Editor: Roni