AJI Tanjungpinang Diajak Panwaslu Cegah Kampanye Hitam

Tanjungpinang, KepriDays.co.id -Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kota Tanjungpinang mengajak Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Tanjungpinang untuk menjaga Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Walikota dan Wakil Walikota Tanjungpinang periode 2018-2023 agar mencegah terjadinya kampanye hitam.

“Kami melakukan berbagai upaya untuk menjadikan Pilkada Tanjungpinang berjalan aman, tertib dan transparan,” ujar Komisioner Panwaslu Kota Tanjungpinang, Muhammad Zaini dalam Focus Group Discussion (FGD) yang digelar AJI Tanjungpinang di Hotel Pelangi, Tanjungpinang, Senin (05/02/18) lalu.

Menurut pria yang akrab disapa Zaini tersebut, pihaknya sudah menyiapkan siasat tertentu salah satunya adalah dengan memanfaatkan jaringan partisipatip yang siap menjadi mata dan telinganya Panwaslu.

“Apalagi ditengah perkembangan digital sekarang ini. Media sosial menjadi senjata yang ampuh bagi para kandidat untuk curi start dalam kampanye,” tegasnya.

Sedangkan saat ini pihaknya sudah mendapatkan beberapa laporan terkait hal itu. Padahal Komisi Pemilihan Umum (KPU) Tanjungpinangmasih belum menetapkan pasangan calon tetap.

Menurut Zaini, AJI adalah salah satu organisasi jurnalis yang memegang prinsip independen dan transpran. Atas dasar itu, ia berharap jurnalis-jurnalis yang menjadi bagian AJI Tanjungpinang bisa bekerja secara profesional.

“Sistem kerja jurnalis tidak jauh berbeda dengan kami sebagai Panwas. Jika memang ada temuan yang mengarah pada black campaign yang didukung dengan fakta laporkan kepada kami. Sehingga bisa diproses aturan main yang ada,” papar Zaini.

Sementara, Edy Chan Pengurus AJI Indonesia mengatakan, jurnalis-jurnalis AJI di daerah punya tanggungjawab dalam menjaga independensinya dalam sebuah pemberitaan. Dijelaskannya, jikapun ada perusahaan media yang memihak kepada salah satu calon, porsinya harus tetap berimbang. Artinya tidak saling menjatuhkan.

“Ketika kita berbicara bisnis, tetapi dalam tatanan redaksi kita harus tetap profesional dalam pemberitaan. Jurnalis seperti pisau bermata dua, artinya punya efek positif dan negatif,” tegas Edy Chan. (RNN)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *