Batam, KepriDays.co.id – Vice President Public Relations bright PLN Batam, Samsul Bahri, mengatakan, pemadaman listrik batal dilakukan setelah pemerintah memastikan akan memenuhi pasokan gas yang dibutuhkan PLN Batam. Pertimbangannya, karena Batam adalah kawasan investasi dan perdagangan bebas.
“Alhamdulillah, pemerintah pusat tidak mengizinkan adanya pemadaman di Batam, sehingga rencana tersebut batal,” kata Samsul Bahri saat konferensi pers di Batam, Kamis, 21 Februari 2019 bersama partner KepriDays.co.id yaitu Kabar Batam.
Batalnya pemadaman bergilir itu diketahui setelah Perusahaan Gas Negara (PGN) Batam sebagai pemasok gas kepada PLN Batam mendapatkan pasokan gas baru dari pemerintah. Pasokan gas ke PLN Batam diberikan selama pemeliharaan sumur gas yang dikelola ConocoPhillips di Grissik, Sumatera Selatan (Sumsel) berlangsung.
Syamsul mengatakan, PLN Batam sebelumnya menjadwalkan akan melakukan pemadaman bergilir karena PGN tidak mendapatkan pasokan gas dari ConocoPhillips. Pasokan itu akan terhenti selama sepekan dikarenakan ada pemasangan alat baru pada sumur bor gas di Grissik.
“Namun dengan pertimbangan bahwa Batam adalah kawasan investasi dan perdagangan bebas, pemerintah tidak ingin ada pemadaman bergilir. Kita bersyukur, pemerintah pusat memperhatikan iklim investasi dan kebutuhan masyarakat Batam,” ujarnya.
Sementara, Wendi Purwanto, Sales Area Head Manager PGN Batam, mengatakan, pemerintah pusat melalui Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas (SKK Migas) akan mengatur pasokan gas menuju Batam dari sumur-sumur lain yang ada di sekitar Batam.
Dikatakan Wendi, PGN akan memasok gas sesuai kebutuhan PLN Batam. Jika sebelumnya PGN akan memasok 14 MMBTU per hari, maka akan ditambah sebanyak 17 MMBTU lagi.
“Total gas yang akan dipasok PGN ke PLN Batam mencapai 31 MMBTU per hari. Jumlah tersebut diharapkan mampu memenuhi kebutuhan gas untuk mesin pembangkit PLN selama masa pemeliharaan sumur gas Grissik, di Sumatera Selatan,” ujarnya. (*)