Tanjungpinang, KepriDays.co.id– Anak sekarang hidup di zaman modern. Perangkat digital berkembang pesat. Anak pun sudah terlalu dekat dengan gadget. Ironisnya ada yang ketagihan dan tak bisa lepas dari gadget, semisal hanpone. Hal ini tentu tidak baik bagi perkembangan anak.
Oleh karena itu, Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Pemberdayaan Masyarakat (DP3A) Kota Tanjungpinang melakukan launching pagelaran permainan tradisional anak. Acara dilaksanakan di lapangan Laman Boenda dekat Ocean Corner, Sabtu (17/03/19).
Para anak pun tampak menikmati berbagai permainan tradisional tersebut. Mereka bermain berkelompok dan bersama-sama. Canda tawa dan kegembiraan terlihat mengisi areal permainan.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Pemberdayaan Masyarakat (DP3A) Kota Tanjungpinang Ahmad Yani mengatakan
tujuan dilaksanakannya kegiatan tersebut untuk mengurangi anak dari ketergantungan atau kecanduan gadget.
Melalui pagelaran permainan tradisional anak yang digelar, secara langsung memperkenalkan permainan tradisional kepada anak. Pada kesempatan itu juga dia mengajak anak-anak untuk bergabung.
“Kita berharap anak-anak ini mengenal dan menghidupkan kembali permainan tradisional ini. Karena anak millenial sudah tak bertemu dengan permainan ini. Ini juga sekaligus juga mengurangi dan mencegah anak dari dampak buruk gadget,” katanya, Sabtu (17/03/19) sore di Laman Boenda.
Menurutnya permainan tradisional tersebut memupuk anak-anak untuk berinteraksi sesama anak. Mereka berkumpul berteman dan bermain bersama-sama. Sehingga mereka benar-benar hidup bersosial dalam dunia anak.
“Berbeda kalau dengan gadget, sendirian main tanpa beribteraksi bersama teman,” katanya.
Dalam pelaksanaannya DP3A Kita Tanjungpinang menggandeng Forum Anak Kota Tanjungpinang. Pihaknya menyediakan fasilitas untuk bermain anak. Seperti fasilitas permainan congkak, Yeyen, yoyo, gasing, angklung, egrang, bahan-bahan anyaman daun kelapa dan lain-lain.
Elfi Ariyanti Kabid Perlindungan Anak DP3A Tanjungpinang mengatakan masyarakat sangat antusias menyambut permainan tradisional itu. Ada tiga titik tempat dilaksanakannya kegiatan bermain tersebut yakni Laman Boenda, Pamedan dan Taman Batu 10.
“Seminggu sekali kita laksanakan. Tepatnya pada setiap Sabtu. Jadi kita imbau orang tua untuk membawa anaknya memperkenalkan permainan tradisional,” katanya.
Elfi berharap kegiatan itu dapat terus dilaksanakan. Dia pun secara berangsur akan menambah perangkat permainan teradisional itu. Sehingga anak-anak bisa mengenalnya.
Karena anak millenial saat ini hidup di zaman gadget. Bila tidak diperkenalkan atau dikampanyekan maka mereka tidak tahu bahwa permainan tradisional tersebut sangat asyik.
Penulis: Ikhwan