Tanjungpinang, KepriDays.co.id – Pemerintah Kota Tanjungpinang menggelar peringatan malam Nuzul Al Qur’an 1440 H/2019 M di Masjid Agung Al Hikmah, Selasa (21/5).
Pada tahun ini, Pemko mengangkat tema “Melalui Nuzul Al Qur’an kita jadikan Al Qur’an sebagai momentum perbaikan diri untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang agamis dan berakhlak mulia”.
Peringatan malam turunnya wahyu Alquran, kitab suci umat Islam ini berlangsung setelah pelaksanaan sholat Isya, Tarawih dan Witir berjamaah.
Bahkan Mesjid Agung juga mendapatkan bansos Rp100 juta dari pengajuan tahun anggaran 2018 lalu yang diterima langsung oleh Ketua Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Agung Al Hikmah, H. Abdul Razak AB.
Mesjid Agung juga melakukan pemberian santunan kepada kaum duafa, fakir miskin dan anak-anak yatim piatu atas kerjasama PT Pelindo dan Dewan Masjid Indonesia Kota Tanjungpinang.
Walikota Tanjungpinang Syahrul mengatakan malam Nuzul Quran harus dijadikan sebagai momentum pembenahan diri ke arah yang lebih baik. Ia juga mengajak seluruh umat Islam di Kota Tanjungpinang untuk terus belajar menjadi umat yang berkualitas.
“Nuzul Quran yang kita peringati sesungguhnya memiliki makna dan hakikat yang mendalam, yaitu hadirnya sebuah kesadaran spiritual tentang jati diri manusia sebagai hamba Allah dan sekaligus sebagai khalifah-Nya, sebagai hamba Allah kita dituntut untuk menjadi manusia yang selalu mengabdi kepada-Nya,” ungkap Syahrul.
Syahrul juga berpesan, agar di malam Nuzulul Quran ini dapat dijadikan sebagai pedoman dan petunjuk untuk bisa membedakan antara kebenaran yang hak dan bathil.
“Miliki sifat yang istiqamah sehingga membuat hidup merasa tenang dan tentram serta menjaga mutu keimanan,” pintanya.
Syahrul berharap melalui momentum Nuzul Al-Qur’an akan dapat memperbaiki dan meningkatkan pemahaman dan penghayatan terhadap Al-Qur’an, meningkatkan keimanan agar semakin mendekatkan diri kepada sang Khaliq.
“Mari kita wujudkan masyarakat muslim Kota Tanjungpinang yang toleransi, aman dan damai, kita ciptakan tatanan masyarakat yang beriman, berilmu dan rasional sebagai ciri masyarakat religius dan masyarakat madani,” pungkasnya. (*)
Editor: Ikhwan