Tanjungpinang, Kepridays.co.id– Beberapa warga Ibukota Provinsi Kepri, mulai tak sabar menunggu realisasi bantuan seragam sekolah geratis dari Pemerintah Kota Tanjungpinang.
Pasalnya tahun ajaran baru SD dan SMP sudah masuk sejak pertengahan Juli lalu. Hingga kini seragam, tas dan sepatu geratis yang ditunggu belum diterima.
Hal ini pun menjadi perbincangan hangat ditengah-tengah masyarakat Kota Tanjungpinang. Khusuaunya di kalangan orang tua atau wali murid baru. Terlebih ini program baru selama Tanjungpinang jadi kota otonom.
Seorang warga Amel mengaku sangat menantikan seragam yang dijanjikan Pemko Tanjungpinang itu. Karena anaknya yang sekolah SMP dan SD belum dibelikan baju baru. Ia yang bekerja di salah satu Loudry mengaku sangat terbantu dengan program baru tersebut.
“Saya cuma kerja loundry mas, kerja di loundry tau lah gajinya tidak besar. Jadi dengan adanya program seragam gratis ini akan membantu sedikit keluarga kami,” katanya.
Dia pun bertanya-tanya kapan seragam dan peralatan sekolah itu akan dibagikan. Oleh karena itu dia sangat berharap agar bisa secepatnya direalisasikan.
Terpisah, Novi orang tua murid yang anaknya bersekolah di salah satu SMP di Tanjungpinang mengungkapkan kekecewaan dan kekesalannya terhadap janji seragam sekolah gratis yang akan diberikan pemerintah. Kekecewaan tersebut karena sebelumnya dia sangat berharap seragam, tak dan sepatu bisa cepat diterima.
“Sudah pasti kecewalah, seragan sekolah gratis tak kunjung diberikan, padahal ini sudah lama masuk sekolah tapi seragam tak diberikan juga hingga sekarang, akhirnya mau tidak mau terpaksa beli sendiri seragam sekolah,” katanya.
Sementara Walikota Tanjungpinang Syahrul mengatakan semua itu masih dalam proses. Pemerintah Kota Tanjungpinang tengah berusaha agar seragam Geratis bisa secepatnya terealisasi.
“Itu ada prosesnya, ada lelang, komunikasi dengan TP4D, mempersiapkan persyaratan-persyaratan dan surat menyurat dan segala macamnya,” jelasnya.
Pihaknya sudah mengumpulkan atau mendata berapa jumlah siswa yang masuk baru dikondisikan. “Setelah itu baru dilelang. Kemudian, meminta semua spek baju itu harus sama supaya tidak ada masalah. Kita tahu speknya sama itu harus ke laboratorium dulu,” katanya.
Menurut Syahrul, tahun pertama ini memang sedikit lama, karena masih perdana. Dia memastikan untuk tahun ke dua nanti akan lebih cepat. Karena semua sudah dipersiapkan.
Wartawan: Amri
Komentar