KPD Tetapkan Pulau Penyengat sebagai Pulau Perdamaian Dunia

Tanjungpinang, KepriDays.co.id – Komite Perdamaian Dunia (KPD) menetapkan Pulau Penyengat Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepri sebagai Pulau Perdamaian Dunia. Penetapan tersebut ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh Presiden KPD, Djuyoto Sutani disaksikan oleh Plt Gubernur Kepri Isdianto dan Walikota Tanjungpinang, Syahrul, dan Pimpinan DPRD Kepri Lis Darmansyah Minggu (15/9/19) di Balai Adat, Pulau Penyengat.

Djuyoto Sutani menyampaiakn bahwa Komunitas Perdamaian Dunia ini dibentuk oleh 202 negara dari seluruh Dunia. Proses penetapan sebuah wilayah menjadi kawasan yang layak dijadikan ikon Perdamaian Dunia sangat panjang, harus melalui berbagai seleksi yang ketat dan bersaing dengan 202 negara lainnya.

“Pulau Penyengat inilah satu-satunya pulau yang terpilih,” ujar Djuyoto usai penetapan.

Tujuan ditetapkannya pulau penyengat sebagai pulau perdamaian dunia disebabkan pulau ini mempunyai ikon kelas dunia. Maka, lanjutnya, dengan adanya ikon, sertifikat, prasasti. Ikon inilah jadi magnet untuk orang berbondong-bondong datang ke pulau ini mencari spiritual, kedamaian dan lain sebagainya.

“Pulau perdamaian ini cuma satu di dunia yaitu di pulau penyengat karena kalau banyakkan gak lagi ikon namanya, ikon itu cuma satu,” tegasnya.

Ada sekitar sembilan dasar atau alasan dijadikan Pulau Penyengat ini menjadi pulau perdamaian dunia yang pertama, pulau penyengat adalah pusat peradatan melayu, masyarakatnya menjunjung tinggi etika dan tata karama, punya aura positif untuk alam semesta, lokasinya strategis dan ditengah-tengah asia tenggara yang dekat dari Malaysia, Singapura dan lain sebagainya.

“Yang lain saya lupa, tapi yang jelas ada sembilan dasar atau alasan untuk menjadikan pulau ini menjadi pulau perdamaian dunia,” ujarnya.

Setelah ditetapkannya pulau ini menjadi pulau perdamaian, kedepan pihaknya akan membuat festival perdamaian dunia di pulau ini dan akan mengundang para duta besar.

“Tahun depan kita akan undang lagi para duta-duta besar kesini, kita membuat festival perdamaian dunia di pulau ini dan sebagainya. Yang penting kan ini hanya awal untuk kedepannya tentunya kita banyak kegiatan yang sifatnya perdamaian,” katanya.

Tanggal 21 September hari perdamaian dunia dan kemudian tanggal 24 September HUT Kepri, jadi nyambung.

“Saya dengar HUT Kepri tanggal 24 September. Jadi pas tahun depan itu perdamain disini yang sekaligus HUT Kepri,” ungkapnya.

Ditempat yang sama, Wali Kota Tanjungpinang, Syahrul memyampaikan, ini merupakan jalan lurus diberikan tuhan karena sudah dibahas pada jaman Gubernur pak Ismed, pak Sani untuk menjadikan pulau penyengat ini menjadi destinasi dunia.

Dengan ditetapkannya sebagai pulau perdamaian dunia mungkin dari 202 negara ini lebih cepat mendorong atau mensosialisasikan pulau penyengat menjadi pariwisata internasional.

“Mungkin ini salah satu jalan lurus menuju ke destinasi dunia tadi karena sudah beberapa tahun belum gol, muda-mudahan ini salah satu jalan,” harapnya.

Selain itu, tentu dengan ditetapkannya pelau penyengat ini menjadi pulau perdamaian dunia akan menambah semangat Provinsi Kepri yang menjadi penyumbang devisa kedua tentang wisata.

“Sekarang ini Kepri sudah mengalahkan Jakarta, Bali nomor 2 dan Kepri nomor 2 untuk menyumbang devisa negara tentang wisata,” jelasnya.

Wartawan: Amri
Editor: Roni

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *