Bintan, Kepridays.co.id– Melalui group WhatsApp Tambelan Berjaya aktifis dan tokoh warga Tambelan di Tanjungpinang Robby Patria berhasil mengumpulkan dana bantuan bencana tanah longsor dan banjir sebesar Rp40.800.000.
Bantuan tersebut sudah dikirim ke warga Tambelan untuk dibagikan dalam bentuk tunai kepada korban bencana, Rabu (18/12/2019). Tahap pertama dikirim Rp5,2 juta dan tahap kedua dikirim Rp35,8 juta rupiah.
WA group Tambelan Berjaya merupakan group WA yang dibuat Robby Patria sejak 2016, sebagai wadah komunikasi warga Tambelan di perantauan baik di Tanjungpinang, Kalimantan Barat, Jakarta, Pekanbaru, Bandung, Batam, Anambas, Natuna, hingga ke luar negeri.
Inisiasi dari Fahrizal, Kadis Pariwisata di salah satu daerah di Riau, maka Robby bertindak menampung sementara di sumbangan dari warga Tambelan perantauan yang terlibat memberikan bantuan.
Menurut Robby, setidaknya ada 56 orang yang memberikan bantuan. Sedangkan ada juga yang memberikan bantuan ke Tambelan tidak melalui group WA. Warga lain memberikan bantuan misalnya langsung ke dikoordinir beberapa warga Tambelan seperti di Batam dan gerakan mahasiswa Tambelan yang dua kali turun ke jalan.
Dia mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang turut serta menunjukkan rasa prihatin dengan bencana yang dialami oleh ratusan warga Tambelan. Bahkan pada saat HUT PGRI Bintan, panitia dapat mengumpulkan bantuan donasi untuk warga Tambelan.
“Ini rasa solidaritas atas bencana yang luar biasa tinggi untuk warga Tambelan. Semoga tidak terjadi lagi bencana serupa di Tambelan,” kata Robby.
Dia menambahkan, Pemda Bintan sudah seharusnya melatih warga Tambelan agar tanggap bencana. Misalnya Tagana kecamatan sudah harus tersedia dan perahu karet. Karena sudah dua kali selama dua tahun berturut-turut kejadian serupa.
Artinya perlu untuk diperhatikan jika terjadi bencana, sudah ada pihak yang berkompeten membantu warga menyelamatkan diri. Selain itu, saluran sungai di Desa Batu Lepok dan Desa Melayu diperdalam agar aliran air lancar sampai ke laut.
“Ini memang tugas pemerintah untuk memperbesar dan memperdalam sungai. Dengan harapan, jika hujan lebat air lancar menuju laut. Dan tidak menyebabkan banjir lagi,” ujarnya.
Karena dalam catatan warga Tambelan sejak masuknya 1900 belum ada model banjir setinggi kejadian pada 5 Desember lalu. (Ikhwan)