Bintan, KepriDays.co.id – Ditengah lesunya ekonomi dunia akibat pandemi virus Corona (Covid-19), ekspor karet Kabupaten Bintan, Provinsi Kepri justru terus meningkat singnifikan.
Hal ini terbukti karet milik PT. Pulau Bintan Djaya (PBD) senilai Rp34,4 miliar diekspor ke beberapa negara di dunia seperti Malaysia, Cina, Jepang, Montenegro, Kanada dan USA.
Kementerian Pertanian melalui Karantina Pertanian Tanjungpinang kembali memfasilitasi sertifikasi ekspor karet lempengan asal Bintan tersebut berjumlah 1.824 ton dikapalkan melalui Pelabuhan Sri Bayintan, Kijang, Jumat (15/5/2020) kemarin.
Kementerian Pertanian melalui Badan Karantina Pertanian mencatat bahwa telah terjadi peningkatan permintaan karet yang diolah oleh PT. PBD Bintan sebanyak 11 persen dibandingkan ekspor karet tahun 2019 diperiode tersebut.
Tahun 2019 pada kuartal pertama tercatat ada 5.484 ton, sedangkan di tahun 2020 sudah 6.109 ton. Secara ekonomipun ada peningkatan hingga 29 persen, dimana tahun 2019 nilai ekonominya Rp98,7 miliar, sedangkan di tahun 2020 sudah mencapai Rp127,5 miliar.
“Peningkatan ekspor komoditas karet lempengan ini patut kita syukuri, karena hal ini tentu berimbas juga kepada petani karet dan pekerja pengolahan karet,” ujar Kepala Badan Karantina Pertanian (Kabarantan), Ali Jamil.
Menurutnya, ditengah pandemi Covid-19 banyak lini usaha harus tutup, namun usaha di sektor pertanian tetap tumbuh karena sedang dibutuhkan sebagai penyedia bahan pangan maupun bahan baku.
Sementara, Kepala Karantina Pertanian Tanjungpinang, Donni Muksidayan menjelaskan bahwa tren ekspor komoditas pertanian dari Tanjungpinang tidak terpengaruh meskipun ditengah pandemi Covid-19.
“Januari 2020 ekspor karet kita sebanyak 463,6 ton nilainya Rp8,5 miliar dengan frekuensi 2 kali, Februari 2.745 ton nilainya Rp52,7 miliar dengan frekuensi 24 kali, Maret 1.763 ton nilainya Rp34 miliar dengan frekuensi 13 kali dan April 1.138 ton nilainya Rp32,4 miliar dengan frekuensi 14 kali,” jelas Donni.
Negara tujuan eksporpun tahun ini lebih bervariasi, jika tahun 2019 periode Januari-April negara tujuan ekspornya hanya lima negara yaitu USA, UEA, Cina, Italia dan Pakistan, sedangkan di tahun 2020 ini diperiode yang sama ada 12 negara yakni Malaysia, Cina, Inggris, Montenegro, USA, Pakistan, Kanada, Jepang, Mesir, Turki, Brazil dan Korea Selatan.
Meningkatnya kebutuhan Alat Pelindung Diri (APD) dalam penanganan Covid-19 berbanding lurus dengan meningkatnya permintaan karet sebagai bahan baku pembuatan APD. Salah satunya adalah sebagai bahan baku pembuatan sarung tangan.
“Kita berkomitmen memberi pelayanan yang cepat dengan fasilitas Permohonan Pemeriksaan Karantina (PPK) Online sehingga kebutuhan bahan baku tersebut dapat segera dipenuhi,” tutupnya.
Wartawan: Amri
Editor: Roni