Pemuda Pancasila Kepri Prihatin Kedatangan TKA Saat Covid-19

Tanjungpinang, KepriDays.co.id -Pemuda Pancasila (PP) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) menyesalkan adanya Tenaga Kerja Asing (TKA) asal China datang di wilayah Kepri dalam hal ini Kabupaten Bintan disaat situasi virus Corona atau Covid-19.

“Kita dari Ormas PP Kepri tentu sangat prihatin dan sangat menyayangkan kedatangan TKA ini disaat situasi Covid-19 khususnya di Kepri,” ujar Ketua Majelis Pimpinan Wilayah (MPW) Pemuda Pancasila Provinsi Kepri, M Banjir Simarmata, Sabtu (8/8/2020) malam disalah satu hotel Tanjungpinang.

Saat ini masyarakat Kepri sangat menjaga jangan sampai Covid-19 ini berkembang walaupun katanya pemerintah melakukan sesuai protokol kesehatan.

Bahkan, sesama masyarakat Kepri dari Kabupaten ke Kabupaten lainnya sangat ketat pengawasannya, kenapa TKA ini begitu bernafsu untuk dimasukkan ke daerah ini.

“Kita tidak menuduh, asal-usul Covid-19 inikan diketahui dari China dan sekarang TKA ini datang dari China. Itukan akan menambah kekhawatiran masyarakat kita,” katanya.

Seharusnya pemerintah khususnya pusat bisa menahan diri karena sesama masyarakat Kepri saja sangat ketat pengawasannya. Oleh karena itu, pihaknya dengan tegas menolak kedatangan TKA tersebut.

“Jadi, kami dari keluarga besar PP Kepri dengan tegas menolak kedatangan TKA ini. Bahkan nanti kita akan datang ke lokasi tempat TKA tersebut,” ungkapnya.

Dia meminta, kalau bisa TKA itu dirumahkan atau isolasi dulu 14 hari hingga dua bulan sampai mereka benar-benar bersih khususnya Covid-19, karena tidak ada jaminannya TKA ini sehat. Setelah itu, dilihat lagi prosedur kedatangannya.

“Mereka itu diisolasilah, bukan 14 hari, dua bulan kek sampai dia bersih dan setelah bersih kita lihat lagi sesuai prosedur tak, kita harus utamakan jugalah orang kita, sehebat apa sih mereka?. Nanti kita akan betul-betul periksa mereka ini betul-betul bekerja sebagai tenaga ahli atau tukang sapu,” tegasnya.

Intinya, pihaknya tidak mau mendengarkan apa yang dikatakan pemerintah sesuai protokol, terjamin kesehatannya sementara Gubernur Kepri sendiri diisolasi.

Saat disinggung bahwa sebagian dari TKA itu merupakan TKI yang dipulangkan karena sudah selesai pendidikan di China yang dibiayai oleh PT BAI dan mereka rata-rata anak Kepri. “Itu formalitas saja, mengiming imingi itu,” jawabnya.

Di tempat yang sama, Ketua Majelis Pimpinan Cabang (MPC) PP Kota Tanjungpinang, Hengki Heriawan menambahkan, pada prinsipnya pihaknya mendukung sekali dengan adanya program pemerintah apapun jenisnya. Apalagi ini bisa mendatangkan tenaga kerja.

Namun, pihaknya meminta pemerintah pusat untuk lebih jeli dan mengutamakan tenaga kerja anak bangsa sendiri.

“Kita berkumpul malam ini disamping hal ini yang harus kita kritisi serta bentuk kontrol sosial kita terhadap pemerintah dan masyarakat, bukan memprovokasi ya,” jelasnya.

Nanti pihaknya akan bertindak langsung dan akan action ke lapangan seperti apa prosedur yang dijalankan dengan kedatangan mereka.

“Kita lihat lah dua sampai tiga hari kedepan, nanti kita akan kesana (PT. BAI) untuk melihat langsung,” katanya.

Dia juga mengatakan, menurut informasi yang ia dapat bahwa masalah kedatangan TKA tersebut tidak diketahui Plt. Walikota Tanjungpinang.

Bahkan, pihaknya juga mencoba menghubungi salah satu pegawai di Pemko Tanjungpinang dan merekapun tidak mengetahui kedatangan TKA ini.

“Ini ada apa, kenapa juga harus bergelombang dan malam. Mudah-mudahan ini semuanya terang menerang kedepannya dan jujur kita katakan di daerah Sulawesi TKA ini ditolak habis,” tutupnya.

Sementara Kepala Dinas Ketenagakerjaan (Kadisnaker) Kabupaten Bintan Indra Hidayat menyampaikan, sebanyak 325 orang TKA asal China dan 27 orang Tenaga TKI masuk ke Kabupaten Bintan, Provinsi Kepri, Sabtu (8/8/2020) melalui Bandara Raja Haji Fisabilillah (RHF) Tanjungpinang.

Jumlah itu terbagi dari tiga flight atau penerbangan dengan menggunakan maskapai Citilink. Flight pertama kurang lebih pukul 14.30 WIB. Itu yang dari Direct China-Tanjungpinang. Kemudian, sekitar pukul 15.00 WIB disusul dua flight dari China-Jakarta dan dari Jakarta-Tanjungpinang.

“Mereka merupakan tenaga ahli kontruksi untuk percepatan pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di PT. Bintan Alumina Indonesia (BAI) di Kawasan industri Galang Batang, Bintan,” ujar Indra saat dikonfirmasi.

Dia mengatakan, semua TKA ini hanya 6 bulan saja bekerja di Indonesia dalam hal ini Kabupaten Bintan setelah itu akan kembali ke asalnya.

“Mereka ini bekerja selama 6 bulan saja dan setelah itu sesuai izin yang mereka miliki mereka pulang lagi ke China dan nanti akan dilanjutkan dengan pekerja kita,” ucapnya.

Terkait perizinan yang dibawa semuanya sudah lengkap, mulai dari identitas, hasil tes swab dari negara asalnya dan lainnya. Dan, setelah sampai di Tanjungpinang juga akan dilakukan pemeriksaan kesehatan.

“Kami sudah periksa semua lengkap dan sudah kami terima secara soft copy. Nanti juga akan diperiksa lagi kesehatannya,” katanya.

Kemudian, terkait kesiapan daripada PT BAI sendiri untuk menerima TKA ini sesuai dengan protokol kesehatan yang ada dan berkoordinasi dengan stake holder yang menangani yakni Dinas Kesehatan.

Dan juga mereka (PT BAI) sudah menyiapkan karantina khusus di dalam lokasi kerja dan itu sudah ditinjau oleh tim termasuk KKP, Dinkes dan sebagainya kelayakannya sudah 99 persen untuk dipergunakan.

“Jadi, nanti begitu datang mereka akan dikarantina selama 14 hari disana dan dilakukan pemantauan oleh Dinkes maupun KKP. Setelah 14 hari jika tidak ada masalah baru mereka boleh melaksanakan tugas (kerja),” jelasnya.

Sebelumnya juga pihak PT BAI sudah merekrut lebih kurang 900 orang tenaga kerja lokal untuk pendampingan tenaga ahli tersebut.

Diketahui bersama, kondisi ekonomi saat ini khususnya di Bintan bahkan dimana-mana memang terjadi efesiensi dan pengangguran terus meningkat.

“Dengan percepatan ini mungkin dan kami yakin apabila ini beroperasi akan membantu menurunkan angka pengangguran yang dihadapi pemerintah daerah,” harapnya.

Wartawan: Amri
Editor: Roni

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *