Tanjungpinang, KepriDays.co.id – Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 di Kota Tanjungpinang telah usai seiring berakhirnya Pemungutan Suara Ulang (PSU) yang digelar KPU Kota Tanjungpinang, Sabtu (24/2/2024) lalu.
PSU tidak lepas dari rekomendasi yang dikeluarkan oleh Bawaslu Kota Tanjungpinang. Namun hasil Pemilu 2024 di Kota Tanjungpinang diduga tidak berjalan dengan semangat jujur dan adil.
Dua partai politik (Parpol) Golkar dan Hanura membuat penegasan, terkait hilangnya suara partai disejumlah daerah pemilihan.
Kedua parpol tersebut menduga ada upaya penggelembungan suara oleh partai politik tertentu untuk mengamankan kursi di lembaga legislatif priode 2024-2029.
“Proses pemilihan sudah tuntas, dengan berakhirnya PSU kemarin. Selanjutnya menjadi ranah KPU dan Bawaslu bagaimana menyelesaikan polemik yang terjadi,” ujar Ketua AJI Tanjungpinang, Jailani, Senin (26/2/2024).
Jai sapaan akrab wartawan Batam Pos ini mengatakan, apabila tudingan kecurangan ini tidak diputuskan secara profesional, maka integritas KPU dan Bawaslu sebagai penyelenggara Pemilu dipertanyakan.
“Tingginya jumlah pemilih juga tidak bisa dijadikan satu ukuran atau standar keberhasilan, jika Pemilu berakhir dengan kecurangan,” tegasnya.
Terakhir, dia mengatakan, Pemilu adalah alat ekpresi paling formal dari kemahuan politik publik. Tentu tanggungjawab ini merupakan ranahnya KPU dan Bawaslu.
“Saat ini sedang berlangsung proses rekapitulas suara atau pleno ditingkat kecamatan. Fase ini tentu menjadi krusial bagi KPU dan Bawaslu menegaskan bahwa Pemilu telah berlangsung secara jujur, adil dan transparan,” katanya.
Wartawan: Sutana
Editor: Roni