LAM Bintan akan Gelar Musda Tahun Ini

Bintan, Kepridays.co.id-Lembaga Adat Melayu (LAM) Kabupaten Bintan akan menggelar Musyawarah Daerah (Musda) keempat tahun ini. Agenda pokoknya adalah pemilihan Ketua Umum serta penyusunan program kerja strategis.

Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum LAM Bintan Datok Musaffa Abbas, yang juga menjabat Setia Usaha (Sekretaris) mengatakan, pelaksanaan Musda ditargetkan sebelum bulan Juni.

“Kalau bisa lebih cepat lebih baik. Pada Musda akan dilaksanakan pemilihan Ketua Umum (Ketum) dan pembahasan program kerja strategis kepengurusan baru masa khidmat tahun 2020-2025,” kata Musaffa, di Kijang, Kamis (9/1/2020).

Kepengurusan sebelumnya, lanjutnya, masa khidmat tahun 2014-2019 dengan Ketumnya Datok Saleh Ahmad. Dikarenakan saat ini Datok Saleh Ahmad tidak dapat melaksanakan tugas dikarenakan sakit, ia menerima amanah sebagai Plt Ketum yang ditunjuk oleh Ketum LAM Provinsi Kepri Datok Abdul Razak.

Dalam pemilihan Ketum pada Musda nanti, calon Ketum diusulkan oleh 12 pemilik suara. 12 pemilik suara tersebut terdiri dari 10 orang perwakilan pengurus LAM dari sepuluh Kecamatan, masing-masing kecamatan satu suara.

“Berikutnya satu orang perwakilan pengurus LAM Kabupaten Bintan dan satu orang perwakilan pengurus LAM Provinsi Kepri,” jelas Musaffa yang dikenal sebagai pembawa acara mahir pantun ini.

Ia berharap dalam pemilihan nanti dapat berlangsung secara musyawarah mufakat. Tradisi dan budaya Melayu dipegang teguh dalam proses pemilihan.

“LAM harus menjadi contoh dalam setiap gerak langkah organisasi adat, harus menjadi payung dari semua adat budaya yang ada di Bintan,” jelasnya.

LAM harus bisa berfungsi memfasilitasi dan pembina adat melayu. Bisa memperkokoh jati diri dan menjaga nilai budaya serta persatuan. Menyaring budaya asing yang bersifat negatif dan mengadopsi budaya asing yang bersifat positif.

“Junjung tinggi, melestarikan dan mengembangkan adat melayu dari masa ke masa,” ungkapnya.

Seperti pesan adat, bila hidup tidak bersatu, di situ akan berseteru. Perbedaan pendapat itu wajar, justru akan muncul saling menghargai. Akan tetapi kalau sudah ada keputusan atau titik temu, mufakat harus dijalankan bersama.

“Bersama-sama kita amalkan adat bersendikan sara’, sara’ bersendikan kitabullah,” sebutnya.

Ketua terpilih nanti, agar dapat melanjutkan prestasi-prestasi yang sudah tercapai dan meningkatkan lagi serta meraih apa yang belum belum tergapai oleh para pendiri dan pengurus sebelumnya. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *