oleh

BPTP Kepri Kembangkan Teknologi Pemetaan Potensi Komoditas Strategis di Wilayah Kepulauan Riau

Tanjungpinang, KepriDays.co.id-Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Kepri mengembangkan teknologi pemetaan potensi komoditas strategis di Wilayah Kepulauan Riau. Kegiatan pemetaan ini dilaksanakan melalui pengumpulan data primer maupun data sekunder dari instansi-instansi terkait.

Data-data yang dikumpulkan antara lain luas lahan, produksi, produktivitas, pola tanam, ketersediaan alat dan mesin pertanian, irigasi, dan logistik, kesesuaian iklim, data tanah hingga data kondisi sosial ekonomi.

Kepala BPTP Kepulauan Riau Dr. Ir. Sugeng Widodo, MP mengatakan data-data yang dikumpulkan akan diinventarisasi sebagai database dalam bentuk tabulasi kemudian ditentukan koordinat keberadaannya sehingga dapat ditampilkan dalam bentuk peta sebaran.

“Kita mengharapkan melalui kegiatan ini diperoleh output akhir berupa peta potensi sumberdaya pertanian yang menampilkan semua informasi yang dibutuhkan dalam pengembangan komoditas strategis di wilayah Kepulauan Riau sesuai dengan citra satelite Sentinel-2,” katanya, Kamis (09/04/2020).

Menurutnya, ketersediaan data potensi sumberdaya pertanian berbasis spasial yang akurat diperlukan untuk mewujudkan pertanian presisi (precision farming) yang menekankan pada penggunaan jenis dan jumlah input pertanian yang tepat. Kemudian juga dilakukan di lokasi yang sesuai, sehingga efektif dan efisien dalam menghasilkan panen yang maksimal sesuai dengan standar permintaan pasar.

Oleh sebab itu, BPTP Kepri berupaya mengembangkan pemetaan potensi sumberdaya pertanian wilayah untuk mendukung pengembangan budidaya komoditas strategis di Kepulauan Riau.

Untuk itu, BPTP Kepulauan Riau juga telah berkoordinasi dengan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Bintan untuk mendiskusikan penyebab terjadinya perbedaan data antar instansi yang kerap terjadi selama ini.

BPTP Kepri berupaya menghimpun data yang valid sehingga dibutuhkan koordinasi dengan instansi-instansi terkait agar data potensi sumberdaya pertanian Kepulauan Riau menjadi satu data yang sama dan digunakan bersama oleh setiap instansi.

Kemudian BPTP Kepri juga telah mengumpulkan data kesesuaian iklim dan curah hujan dari BMKG Tanjungpinang serta dari database online milik BMKG. Data-data sekunder terkait potensi sumberdaya pertanian banyak dikumpulkan dari publikasi Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kepulauan Riau maupun BPS setiap kabupaten/kota.

Selain itu, pengumpulan data sekunder dilakukan dengan mengirimkan surat permohonan data ke beberapa instansi guna diperolehnya data yang dapat mendukung keberhasilan pemetaan potensi sumberdaya pertanian wilayah Kepulauan Riau.

“Hingga saat ini, BPTP Kepri telah membuat peta sebaran aksesi sumberdaya genetik (SDG) di Kabupaten Lingga dan peta lahan sawah yang telah disediakan oleh BBSDLP,” katabya.

Menurutnya, BPTP Kepri menargetkan pada akhir tahun 2020, peta potensi sumberdaya pertanian yang akan disusun telah mencantumkan data potensi lahan, sebaran alat dan mesin pertanian, ketersediaan pupuk, irigasi, keberadaan kelompok tani, kesesuaian lahan, iklim hingga data kondisi sosial ekonomi. Tersedianya database sumberdaya pertanian yang akurat akan sangat bermanfaat untuk kegiatan penelitian, pengkajian dan pengembangan teknologi spesifik lokasi sehingga lebih terukur dan terarah.

“Pemetaan potensi sumberdaya pertanian wilayah sangat penting dalam penyusunan kebijakan pengembangan komoditas strategis atau perencanaan pembangunan wilayah yang diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Kepulauan Riau,” pungkasnya.

Penulis: Khoiru rizqy rambe, SE., M.Si. Calon Peneliti Ahli Pertama
Editor: Ikhwan

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *