oleh

Pembelajaran Tatap Muka Dibuka 12 Juli Dengan Prokes dan Tanpa Paksaan

Tanjungpinang, KepriDays.co.id-Pembelajaran tatap muka mulai dari Paud hingga SMP akan dibuka mulai 12 Juli mendatang. Namun saat ini kondisi penularah covid-19 belum mereda. Bahkan justru cendrung mengalami kenaikan.

Plt Disdik Mulia Wiwin menyebutkan pihaknya sedang memulai persiapan persyaratan yang harus dipenuhi oleh mansing-mansing satuan pendidikan.

Kita rencananya insya allah di tanggal 12 juli 2021 nanti. Kita sedang persiapan ini persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi oleh satuan pendidikan mansing-mansing sedang kita godok,” ucapnya saat di komfirmasi melalui via telpon. Senin (14/6/2021) malam.

Adapun persyaratan itu yakni mansing-mansing satuan pendidikan harus mengisi di daftar isian itu harus dikerjakan oleh satuan pendidikannya mansing-mansing. Setelah itu izin dari orang tua, kemudian surat edaran dari Wali Kota, dan guru-guru semuanya sebelum masuk tatap muka sudah menerima vaksin.

Menurutnya, peoses pembelajaran tatap muka dilaksanakan seperti sekolah biasanya, hanya saja diperketat dengan Prokes.

“Kalau metode pembelajaran tatap muka ya guru melaksanakan pembelajaran di dalam kelas dengan prokes yang ada
Untuk kelas SD itu kita mulai dari Paud ya. Khusus untuk Paud itu hanya anak TK saja sedangkan SD itu dikelas V rencananya. Sedangkan di SMP itu kelas VIII. Sedangkan sisanya melaksanakan pembelajaran melalui Daring,” ucapnya.

Menurutnya, dalam proses pembelajaran tatap muka melalui beberapa tahapan dan pelaksanaan dengan menggunakan beberapa sesi.

“Sesi pertama itu kuotanya hanya 50% nah kenapa kelas V karna kelas V ini bulan September nanti akan menghadapi yang namanya AKM,” ucapnya.

AKM itu sama seperti sama dengan ujian nasional, tapi perbedaannya itu kalau ujan nasional seluruh siswa ikut ujian tapi kalau AKM itu ada beberapa siswa yang akan menjadi perwakilan dari satuan pendidikannya mansing-mansing.

“Makanya kelas V kita perioritaskan dulu untuk dapat pelayanan yang prima dari guru karna kita sadari pelaksanaan daring itu pastilah untuk secara terapan materi itu tidak bisa 100 persen,” katanya.

Untuk kelas VIII demikian juga sama karena mereka yakan menghadapi AKM. Jadi untuk kelas VII dan kelas IXakan diusahakan nanti setelah 2 bulan berjalan.

“Mudah-mudahan tidak ada kasus terkontaminasi Covid, insya allah semua sekolah kita akan buka kelas VII dan VIII dan IX untuk SMP dan seluruh siswa kelas 1-6 untuk SD,” katanya.

Wiwin menyebutkan untuk jumlah siswa di dalam kelas sebanyak 18 orang. Karena kelas VII dan kelas IX-nya tetap berada di rumah dalam pelaksanaan pengerjaan Daring maka mungkin untuk kelas VIII akan digenjot setiap hari. Namun usulan jam belajar diserahkan kepada satuan pendidikan mansing-mansing dengan rambu-rambu maksimal, mereka wajib ada di sekolah itu hanya 3 jam saja.

Untuk pembelajaran, menurut wiwin yang mengaturnya mansing-mansing satuan pendidikan. Tapi jumlah siswa dalam satu kelas 18 siswa untuk SD dan SMP sedangkan di TK hanya 5 Orang saja.

Menurutnya, pembelajaran tatap muka disosialisasikan ke sekolah dan komite sekolah serta orang tua murid, dan untuk pembelajaran tatap muka sendiri tidak ada paksaan.

“Makanya saya katakan kita sedang persiapan termasuk sosialisasi dengan pihak sekolah kepada komite sekolah jadi harus ada persetujuan komite juga kemudian kepada orang tua melalui surat secara tertulis pernyataan mau mengikuti pembelajaran tatap muka atau tidak gitu. Boleh tapi dia melaksanakan pembelajaran Daring berarti jadi tidak ada paksaan disini,” ucapnya.

Wartawan: Abu
Editor: Ikhwan

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *