Cat dari Jerman dan Karpet dari Turki, Dua Objek Wisata Religi di Kepri Jadi Lebih Indah

Tanjungpinang, Kepridays.co.id-Provinsi Kepualauan Riau (Kepri) memiliki sejumlah destinasi wisata religi, wisata sejarah dan wisata budaya yang tidak lekang dimakan waktu. Keberadaan destinasi wisata religi ini semakin memesona dan lebih menarik untuk di kunjungi, sebab objek wisata religi tersebut telah dilakukan pembenahan dengan lebih baik dan menarik.

Ada dua wisata religi yang menjadi andalan bagi Provinsi Kepri dan menjadi kebanggaan masyarakat Kepri yakni ada di Kota Tanjungpjnang dengan Pulau Penyengat yang memiliki aneka ragam peninggalan sejarah termasuk Masjid Raya Sultan Riau Penyengat dan di Kabupaten Lingga dengan Masjid Jami Sultan Lingganya.

Kedua lokasi wisata religi tersebut oleh Pemerintah Provinsi Kepri pada tahun 2022 lalu, telah dilakukan revitalisasi dan pembenahan, dan sejak akhir tahun sudah selesai dikerjakan.

Pekerjaan revitalisasi kawasan Masjid Jami Sultan Lingga. Masjid yang merupakan peninggalan Kesultanan Melayu Riau-Lingga yang dibangun pada tahun 1800-an di bawah pemerintahan Sultan Mahmud Syah III itu tampak semakin cantik dan menawan setelah selesai dikerjakan. 

Sementara Pulau Penyengat merupakan salah satu destinasi wisata religi andalan dan sudah terkenal sejak lama, wisata sejarah sekaligus wisata budaya yang ada di kota Tanjungpinang tampil semakin memikat dengan wajah baru setelah di revitalisasi oleh Pemerintah Provinsi Kepri.

Tentunya kedua objek wisata tersebut akan menjadi andalan destinasi wisata religi sekaligus sebagai cagar budaya Kepri bersama Masjid Raya Sultan Riau Penyengat.

Sedangkan untuk menuju ke dua objek wisata religi yang berbeda wilayah atau pulau tersebut tentunya sangat mudah di akses oleh wisatawan, sebab Pemerintah Provinsi Kepri dan Pemda telah bersinergi dalam pengadaan alat transportasi laut yang memadai untuk menuju kedua wilayah itu.

Suksesnya revitalisasi kedua cagar budaya tersebut beriringan dengan misi Gubernur Kepri Ansar Ahmad yakni “Terwujudnya Kepulauan Riau yang Makmur, Berdaya Saing, dan Berbudaya” dan visinya “Mengembangkan dan Melestarikan Budaya Melayu dan Nasional Dalam Mendukung Pembangunan Berkelanjutan”.

Gubernur Kepri Ansar Ahmad mengatakan, dirinya khusus meminta agar pekerjaan revitalisasi masjid ini menggunakan bahan-bahan dengan kualitas terbaik, agar hasilnya dapat menjadi kebanggaan warga Kepri.

“Memang kita khusus mendatangkan beberapa bahan terbaik untuk pekerjaan ini. Seperti cat kualitas terbaik dari Jerman, hingga karpet dari turki. Semua kita pilihkan yang terbaik” kata Gubernur Ansar belum lama ini di Tanjungpinang

Gubernur juga menambahkan, dalam pekerjaan revitalisasi tersebut, selain mempercantik juga upaya untuk semaksimal mungkin mengembalikan bentuk masjid seperti bentuk aslinya.

“Untuk itu saya minta agar atap masjid yang telah diganti dengan spandek untuk dikembalikan menggunakan genteng tanah liat. Begitu pula lantai halaman yang kita ganti dengan marmer,” harapnya.

Selain itu yang lebih penting menurut Ansar, hal itu sudah mendapat persetujuan dari berbagai pihak. Karena revitalisasi aset heritage seperti Masjid Jami Sultan Lingga ini memang tidak mudah. Banyak perizinan yang telah dilalui hingga dapat sampai ke tahap ini.

“Jadi sebelum melaksanakan revitalisasi, beberapa perizinan yang kita urus seperti dari BPCB Batu Sangkar, Kementerian PUPR, Kemendikbud, dan rekomendasi dari Tim Ahli Cagar Budaya Provinsi Kepri. Alhamdulillah semua telah kita lalui dan dapat kita revitalisasi,” ungkap Ansar. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *