Kepri, KepriDays.co.id – Vihara Bhakti Sasana di Kota Tua Kijang, Bintan Utara adalah tempat yang penuh makna dan sejarah bagi umat Buddha, wajar bila vihara ini menjadi salah satu tempat tujuan wisata religi bagi wisataan lokal dan mancanegara saat berkunjung ke Bintan.
Vihara ini memiliki sejarah panjang yang dimulai pada tahun 1985. Pada tahun 1986, umat Buddha di Kijang mengadakan perayaan hari tri suci Waisak pertama kali di Cetitya Bhakti Sasana, yang kini dikenal sebagai Vihara Bhakti Sasana.
Perayaan ini telah menjadi salah satu acara penting bagi umat Buddha di daerah ini dan menarik pengunjung dari berbagai daerah dan pulau di sekitar Kijang untuk datang bersama-sama, bersembahyang, dan berdoa.
Setiap peringatan hari tri suci Waisak, Vihara Bhakti Sasana menjadi tempat ramai dengan umat Buddha yang datang untuk merayakan acara ini. Tidak hanya masyarakat Kijang, tetapi juga dari pulau-pulau sekitarnya juga akan berdatangan.
Selain itu, perayaan tahun baru Imlek juga merupakan momen yang sangat istimewa di Vihara Bhakti Sasana ini. Setiap tahun, vihara ini menjadi pusat berbagai acara meriah yang merayakan kedatangan tahun baru Imlek. Berbagai hiburan digelar, mempererat ikatan antara umat Buddha dan menghadirkan kegembiraan dalam komunitas.
Meskipun usianya sudah tua, Vihara Bhakti Sasana tetap menjadi daya tarik utama bagi pengunjung terutama bagi wisataan. Pada malam hari, vihara ini menyala dengan indah, diterangi oleh berbagai lampu warna-warni yang menciptakan pemandangan yang memukau.
Pengurus Vihara Bhakti Sasana Kijang, Hoko, menyatakan bahwa tiap perayaan Tahun Baru Imlek di vihara ini selalu diisi dengan suka cita. Perayaan ini memiliki makna mendalam dan memungkinkan jalinan silaturahmi antarumat Buddha semakin erat, termasuk dengan bermaaf-maafan.
“Kata-kata seperti ‘Gong Ci Fa Cai’ yang sering kita dengar sebenarnya adalah ucapan selamat untuk kebahagiaan dan kemakmuran,” ujar Hoko, menggambarkan semangat positif yang mengiringi perayaan ini.
Vihara Bhakti Sasana di Kota Tua Kijang bukan hanya tempat ibadah, tetapi juga menjadi pusat kegiatan sosial dan budaya yang memperkaya kehidupan spiritual dan sosial komunitas Buddha di wilayah ini. Dengan sejarahnya yang kaya dan perayaan-perayaan yang meriah, vihara ini terus menjadi tempat yang istimewa bagi banyak orang.
Sebagaimana diketahui, Gubernur Kepri Ansar sangat peduli dengan keberadaan tempat-tempat ibadah berbagi umat dan agama yang ada di kepri. Ansar bahkan membantu pembenahan akses jalan dan infrastruktur lainnya agar tempat ibadah bagi umat Buddha ini bisa diakses dengan mudah dan lancar.
Hal tersebut terang Ansar untuk mendukung aksesibilitas wisatawan yang ingin berkunjung ke Vihara yang ada di Pulau Bintan dan Tanjungpinang yang akan memudahkan wisatawan dan meningkatkan kunjungan wisatawan ke vihara yang memiliki sejarah.
“Kalau kita mengandalkan jalan yang ada sekarang sulit mau menggaet wisatawan, nanti dengan jalan yang lebar dan bagus maka bus-bus wisatawan dari Lagoi bisa kesini sekalian city tour ke Tanjungpinang dan daerah lainnya di Bintan,” harap Ansar.
Wartawan: Sutana
Editor: Roni