Bahaya Mana, Nikotin atau TAR?

Dunia, KepriDays.com – Jika mendengar istilah nikotin maka biasanya yang muncul dalam ingatan masyarakat adalah salah satu kandungan berbahaya yang terdapat dalam produk tembakau. Persepsi ini nyatanya masih cukup kuat melekat dalam benak masyarakat luas. Hal ini dikarenakan sebagian dari kita belum memahami betul mengenai apa sebenarnya nikotin itu sehingga dikatakan berbahaya.

Masih banyak simpang siur dan kesalahpahaman di masyarakat tentang komponen atau senyawa berbahaya dari konsumsi produk tembakau, ucap Dr. drg. Amaliya, MsSc, PhD, Tim peneliti dari Yayasan Pemerhati Kesehatan Publik (YPKP) Indonesia dikutip dari Merdeka.

Masyarakat juga percaya bahwa zat yang paling berbahaya dari konsumsi produk tembakau adalah nikotin, padahal hal itu salah.

Hal ini menimbulkan kekeliruan persepsi dari pengertian nikotin itu sendiri. Padahal berdasarkan kajian ilmiah, komponen berbahaya yang memicu berbagai penyakit seperti jantung, kanker, dan paru-paru adalah senyawa hasil pembakaran yang disebut dengan TAR.

Nikotin merupakan zat adiktif yang mengakibatkan kecanduan jika dikonsumsi dalam dosis tinggi. Tidak hanya dalam produk tembakau, nikotin juga terkandung dalam sayuran, seperti kembang kol, kentang, terung, dan tomat. Meskipun, belum banyak yang mengetahuinya, jelas Amaliya.

Lantas, sebenarnya apa perbedaan antara nikotin dan TAR? Mana yang sebenarnya berbahaya?

Merujuk pada penggolongan senyawa, nikotin adalah senyawa kimia organik kelompok alkaloid yang dihasilkan secara alami pada berbagai macam tumbuhan, seperti suku terung-terungan (solanaceae), tembakau, dan tomat serta kafein. Senyawa kimia alkaloid ini memiliki efek kuat dan bersifat stimulan terhadap tubuh manusia.

Jika dikonsumsi secara terus-menerus dalam jangka panjang, nikotin akan menyebabkan efek kecanduan. Namun, tidak memicu berbagai penyakit yang biasa disebutkan pada kemasan rokok, lanjut Amaliya.

Sedangkan, TAR adalah senyawa kimia dan kumpulan bahan kimia yang akan beredar dalam asap hasil pembakaran. TAR yang dihasilkan dari proses pembakaran nyatanya jauh lebih berbahaya, termasuk yang dihasilkan dari pembakaran produk tembakau.

Selain jadi pemicu penyakit kanker, penyakit jantung, atau penyakit paru-paru, adanya TAR juga mampu meningkatkan stres, membuat tubuh mudah lelah, menyebabkan dehidrasi, serta mengganggu kesuburan.

Selain rokok, TAR juga dihasilkan dari pembakaran batubara, minyak bumi, gambut, dan kayu. (TIM REDAKSI)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *